Page Nav

HIDE

Pages

Update

latest

Manajemen Mutu di Unit Farmasi: Pendekatan LEAN

Kode: 15-RSP-FAR 1. Judul: Manajemen Mutu di Unit Farmasi: Pendekatan LEAN 2. Waktu (Durasi): a. 12-13 Juni 2015 (Dua hari) b. 12-13 Juni 20...

Kode: 15-RSP-FAR

1. Judul: Manajemen Mutu di Unit Farmasi: Pendekatan LEAN

2. Waktu (Durasi):

a. 12-13 Juni 2015 (Dua hari)

b. 12-13 Juni 2015 (Dua hari)

3. Tempat: RSIA Kemang Medical Care, Jl. Ampera Raya no 34 Cilandak Jakarta Selatan

4. Jumlah Peserta: Maksimal 20 orang

5. Tujuan:

a. Memahami konsep implementasi LEAN di unit Farmasi

b. Mendiskusikan pendekatan praktis metodologi implementasi LEAN di Unit Farmasi

c. Belajar cara mengimplementasikan LEAN di unit Farmasi

d. Berbagi pengalaman implementasi LEAN di unit Farmasi


6. Latar Belakang:

Lean adalah sebuah system yang secara sistematis mengeliminasi semua jenis pemborosan di dalam sebuah organisasi termasuk rumah sakit. LEAN di unit Farmasi berfungsi untuk menghilangkan aktifitas yang tidak bernilai tambah mulai dari pemesanan, penerimaan dan penyimpanan obat dan alat kesehatan. Prioritasnya pada peningkatan keselamatan pasien.

Rumah Sakit Plus dengan pengalaman pelatiahannya ingin berkontribusi meningkatkan efektifitas dan efisiensi unit Farmasi di rumah sakit seluruh Indonesia. Dengan metodologi yang sistematik dan fokus kami yakin bisa membantu rumah sakit dalam mengeliminasi pemborosan. Harapan kami pada akhir pelatihan peserta dapat mengimplementasikan tools yang telah dipelajari di rumah sakit masing-masing.

Beberapa rumah sakit telah berhasil mengimplementaikan LEAN di unit Farmasi dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan diantaranya; Virginia Mason Medical Center, melaporkan penghematan sebesar $6 juta (± Rp 60 Milyar) pada tindakan operasi (Womack, 2005). LeBonheur Children’s Medical Center, melaporkan penghematan persediaan farmasi sebesar $235 ribu (± Rp 2.35 Milyar) (Berczuk, 2008). Musgrove Park Hospital melaporkan waktu penyediaan obat turun dari 188 menit menjadi 27 menit dan bersifat berkelanjutan (Beard, 2010). Rumah Sakit Exempla berhasil menghemat biaya persediaan hingga $8 ribu (± Rp 80 Juta) dan mengurangi jumlah item obat sebanyak 55% (Hinees, 2008). Cincinnati Children Hospital berhasil mereduksi 50% jumlah retur obat serta mereduksi 50% waktu layanan (Hines, 2008).


7. Metodologi:

Metode yang digunakan terdiri dari presentasi, diskusi kelompok, berbagi pengalaman, kunjungan lapangan dan setiap peserta akan mempresentasikan rencana kerja.

8. Tentative Program

Hari Pertama:

• Introduksi LEAN: Menjelaskan konsep LEAN

• Waste (Waste Audit): Menjelaskan teknik identifikasi dan mengurangi pemborosan

• SPC (Statistical Process Control) : Mengidentifikasi barang yang slow moving dan fast moving: Pareto


Hari Kedua:

• VM: Meningkatkan akurasi obat dan patient safety: LASA/NORUM

• Kanban: Menentukan tingkat persediaan yang paling efisien: ROP, EOQ, FEFO (first expire first out)

• Kaizen (Fish bone/5-Why)

• Kunjungan Lapangan


9.Biaya:

Investasi pelatihan ini Rp. 4.800.000,- per peserta.

• H-25 (Diskon Rp. 1.000,000,-) Rp. 3.800.000,- per peserta

• H-15 (Diskon Rp. 400.000,-) Rp. 4.400.000,- per peserta



Manajemen Mutu di Unit Farmasi: Pendekatan LEAN